Jumat, 18 Desember 2015

(TULISAN_4SS_PENGANTARBISNIS) SISTEM OUTSOURCING

     Sistem outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Jadi dapat dikatakan perusahaan outsourcing adalah perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja untuk keahlian pada bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan perusahaan yang membutuhkannya.
    Sistem perekrutan tenaga kerja outsourcing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sistem perekrutan karyawan pada umumnya. Perbedaannya, karyawan ini direkrut oleh perusahaan penyedia tenaga jasa, bukan oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya secara langsung. Nanti, oleh perusahaan penyedia tenaga jasa, karyawan akan dikirimkan ke perusahaan lain (klien) yang membutuhkannya.
Dalam sistem kerja ini, perusahaan penyedia jasa outsourcing melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada karyawan. Selanjutnya mereka menagih ke perusahaan pengguna jasa mereka. Karyawan outsourcing biasanya bekerja berdasarkan kontrak, dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing, bukan dengan perusahaan pengguna jasa.

Keuntungan dari sistem outsourcing, yaitu:
1. Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.
2. Bisa menghemat anggaran untuk biaya pelatihan karyawan.
3. Perusahaan bisa mendapatkan pekerja yang benar-benar kompeten dibidangnya.
4. Lebih fleksibel untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
5. Meminimalkan resiko kegagalan investasi yang mahal.

Kelemahan dari sistem outsourcing, yaitu:
1. Tidak bisa fleksibel menangani masalah dalam perusahaan.
2. Butuh sistem tertentu agar keamanan data dan sistem perusahaan tetap terjaga.
3. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi dan pekerjaan yang di outsourcing-kan.

    Bagi perusahaan suatu sistem outsourcing bisa juga dibilang sangat menguntungkan karena bisa dilakukan dengan cepat dan anggaran yang jelas. Seentara bagi pekerja sendiri pun agak kurang adil karena mereka bekerja berdasarkan kontrak dan ketika kontrak kerja mereka habis dan perusahaan tidak ingin memperpanjang kontrak maka pekerja tersebut tidak akan memiliki posisi tawar yang cukup untuk menuntut apapun dan sangat tipis kemungkinan bagi pekerja outsourcing untuk memiliki jenjang karir.


Sumber:
http://dee-belajar.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-outsourcing.html

(TUGAS_4SS_PENGANTARBISNIS) CARA MEREKRUT TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN

    Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh perusahaan. Rekrutmen dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah SDM (karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaab dalam suatu perusahan, proses rekrutmen berlangsung mulai saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar.

Proses
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidnag pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.
3. Menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan,walk-ins & write-ins,Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu.
5. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi
6. Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang. 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
7. Membuat penawaran kerja.
Mempersiapkan perjanjian kerja, memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
8. Mulai bekerja.
Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.

   Pada akhirnya, strategi rekrutmen dan seleksi yang baik akan memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Semakin efektif proses rekrutmen dan seleksi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan. Selain itu, rekrutmen dan seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada produktivitas dan kinerja finansial perusahaan. Dengan demikian maka pengembangan dan perencanaan system rekrutmen dan seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap perusahaan supaya proses yang berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia. 

Sumber:
http://hikmahasyfa.blogspot.co.id/2013/04/proses-perekrutan-karyawan-perusahaan.html

Sabtu, 05 Desember 2015

(TUGAS_PKTI1A) RENCANA HIDUP

   Sekarang saya adalah seorang mahasiswi di universitas Gunadarma semester 1 dengan jurusan Akuntansi. Saya memiliki rencana hidup kedepannya seperti dibawah ini:

20 tahun:
Menata hidup untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dan lebih serius lagi belajarnya.
21-22 tahun:
Lulus S1 dengan nilai yang baik,memuaskan dan sudah memiliki skill.
23-24 tahun:
Bekerja, mencari pekerjaan yang tetap serta mencoba membuat usaha sendiri dan menghasilkan lapangan pekerjaan untuk banyak orang.
25 tahun: 
Insyallah menikah jika sudah menemukan laki-laki yang dewasa,bertanggung jawab dan sudah mempunyai penghasilan tetap untuk menjalankan rumah tangga. Dan menjadi istri yang bisa menyenangi suami dan menjadi ibu yang baik serta selalu ada untuk keluarga.
30 tahun:
Membangun usaha oleh suami.
35 tahun:
Membahagiakan kekdua orang tua dan keluarga, menaik haji kan kedua orang tua dan mengajak keluarga berlibur ke makkah.
40 tahun:
Menjadi pengusaha dan bisa membantu banyak orang.


  Seperti itulah kurang lebih rencana hidup saya untuk kedepannya. Saya akan menjalankan rencana hidup saya dengan sungguh-sungguh dan mengarahkan menjadi seseorang yang lebih baik lagi.